Sabtu, 06 Desember 2014

Monday Incident

Assalamualaikum.

Kali ini saya mau sharing tentang pengalaman yang bisa dibilang sangat2 menguras emosi dan air mata sekitar seminggu lalu. Like i dont even know where to start but here i just wanna share to all parents out there especially mothers who probably will spend time more with their kids at home.


Saya ingat kejadian nya waktu itu hari Senin , 24 November 2014, sekitar jam 18.35 menjelang maghrib. Saat itu saya sedang dilantai bawah untuk sebentar cuci piring dan meninggalkan anak saya, Smilla bersama adek, abang dan kakak ipar. Baru sekitar 3 menit saya ada dibawah, tiba2 terdengar suara benda jatuh kencang sekali dan langsung diiringi dengan tangisan Smilla yang kencang. That time i knew something was wrong. Saya sambil teriak2 tanya ada apa dan lari keatas. Begitu saya sampai diatas, saya lihat abang saya sedang mengangkat lemari yang rubuh menimpa adik saya yang sedang rebahan dan Smilla disampingnya.


Ya Allah. Saya lihat Smilla yang terbaring dan syok, nangis jerit-jerit. Saya langsung menggendong nya dan berusaha menenangkan nya selama kurang lebih 10 menit sampai dia aga tenang. Selesai dia nangis, kemudian saya lihat kuping nya banyak darah yang sudah kering. Berusaha untuk masih tetap tenang, saya telfon orang tua dan mengabarkan suami saya via bbm dengan keadaan badan saya yang masih gemetar karena syok. Lalu tiba-tiba kakak ipar menghampiri dan kasih tau kalau telinga Smilla keluar darah. Astagfirullah, saya lihat ada darah agak kental keluar dari dalam telinga kananya. Langsung memutuskan untuk dibawa ke UGD dan segera saya mengganti baju nya. Dan ketika itu saya lihat kalau di depan bawah bahu nya, dekat leher kanan ada semacam tonjolan dan bengkak. That i was so sure that something serious was happened. 


Dengan keadaan panik saya bawa dia ke UGD salah satu rumah sakit ternama di daerah Bintaro. di UGD yang jadi perhatian dokter jaga saat itu hanyalah telinga nya yang berdarah. Ketika saya beritahu soal bahu nya yang bengkak, dokter itu hanya bilang kalau itu cuma akibat benturan saja, lalu saya ke dokter THT dan Alhamdulillah darah itu ga bahaya dan hanya gendang telinga nya yang merah akibat trauma benturan. Masih kurang yakin kalau Smilla hanya terkena benturan, saya kembali lagi ke UGD. Lagi-lagi si dokter jaga itu hanya bilang kalau bengkak itu karena kena benturan dan cuma perlu minum obat. Well, i got nothing else to say then we went home. Buat saya sangatlah mengecewakan pelayan di rumah sakit besar itu. Tidak ada rasa empati yang mereka tunjukkan, bahkan yang saya dapat tatapan aneh saat saya menjawab apa yang terjadi dengan Smilla. 

Semalaman Smilla tidur tanpa hampir bergerak. Yang biasa nya kesana sini semaleman saya ga tidur cuma ngeliatin dia dan nangis.Sebagai ibu saya tahu dan sangat bisa merasakan kalau ada sesuatu yang terjadi pada anak ini. Dan saya yakin ini bukan hanya sekedar benturan yang menyebabkan sekitar bahu nya bengkak.

Dan ini keadaan Smilla saat bangun pagi setelah kejadian malam nya. Dengan telinga nya yang masih merah dan badannya yang tidak bisa digerakkan.





to be continued ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar